Wednesday, December 15, 2010

Teknik Melukis

Setelah lama ga pernah ngepost apa-apa, hari ini aku balik nge-post lagi. Seperti biasa, yang aku post ini sesuatu yang pernah kukerjakan di sekolah *bahasaku rek*. Di tengah kesibukan belajar UAS, aku nyempet-nyempetin ngepost artikel *entah layak atau tidak disebut artikel* soalnya aku kangen nge-blog ;p. Lagian aku juga barusan ngelakuin kegiatan yang berkaitan sama yang aku post ini. Silahkan membaca, dan kalian akan langsung tau apa kegiatan yang baru aku lakuin ^^

Teknik Melukis


1.     Realisme
Realisme di dalam seni rupa berarti usaha menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari, nyata tanpa diubah atau dibuat-buat. Berarti teknik realisme adalah teknik melukis dengan cara melukis hal-hal nyata misalnya lukisan orang, maka lukisan tersebut dibuat dengan senyata-nyatanya berbentuk orang.

2.   Surrealisme
Surrealisme merupakan teknik lawan dari realisme. Surrealisme merupakan lukisan yang menampakkan bentuk-bentuk tidak nyata, seperti bentuk-bentuk di alam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah setiap bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya.

3.   Kubisme
Kubisme adalah teknik yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu.

Friday, October 15, 2010

Sesorah (Pidato Bahasa Jawa)

Widya Prihesti Iswarani / IX-8 / 30

Gati Lingkungan

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Ingkang kula sumanggaaken Ibu Endang Sunarsih ugi Kanca-kanca ingkang kula tresnani.
Kaping sepindah, monggo kita ngaturaken syukur dhumateng Kehadirat Allah SWT, ingkang dinten menika kita taksih diparingi gesang. Shalawat lan salam kita aturaken dhumateng junjungan kita Nabi Muhammad SAW, ingkang sampun nuntun kita dhumateng margi ingkang leres.
Kula Widya Prihesti Iswarani, dalem wekdal menika kula badhe ngaturaken sesorah bab lingkungan.
Sak derengipun, kita sampun mangertosi menawi kintun-kintun menika pekawis bab lingkungan sering kita meringaken. Contoh : pekawis es dhateng kutub lor ingkang meleleh, pekawis sampah, ngantos polusi lan pencemaran. Sedaya pekawis kala wau mboten nyekecaaken, nanging anehipun pekawis punika mboten ndadosaken kita tambah gati kaliyan lingkungan. Mung wonten sekedhik tiyang ingkang migatosaken damel nyelametaken lingkungan lan dados aktifis gati lingkungan.


Sunday, May 2, 2010

Bahan Kimia di Bidang Pertanian

Bahan-bahan kimia yang termasuk di bidang pertanian adalah pupuk dan pestisida.

Pupuk

Tanaman membutuhkan sedikitnya 16 unsur dalam tanah untuk tumbuh normal. 16 unsur dalam tanah tersebut disebut unsur hara esensial. Unsur hara sendiri terdapat dua macam, yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro.
Yang termasuk unsur hara makro adalah C, H, O, N, S, P, K, Ca, dan Mg. Sedangkan yang termasuk unsur hara mikro adalah Cl, Fe, Mn, Cu, Zn, B, dan Mo.



Pemberian pupuk pada tanaman dimaksudkan untuk menambah kandungan unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman sehingga tanaman menjadi subur. Selain itu pupuk juga dapat menggantikan unsur hara yang hanyut terbawa air.
Ada dua macam pupuk, yaitu organik dan anorganik. Contoh pupuk organik yaitu pupuk kandang dan pupuk kompos. Contoh pupuk anorganik yaitu fosfat, urea, ZA, dan NPK.
Penggunaan pupuk anorganik akhir-akhir ini dilaporkan menyebabkan keseimbangan tanah terganggu dan menurunkan prokdutivitas lahan dan mempengaruhi produksi. Oleh karena itu pemerintah melalui Departemen Pertanian saat ini mencanangkan program “Go Organic 2010”.


Pestisida

Berdasarkan data FAO (Food and Agriculture Organization) jumlah pestisida yang beredar saat ini mencapai 70.000 macam. Hal ini merupakan dilemma yang cukup berat bagi FAO dan kita semua. Sebab, di satu sisi produksi pangan harus ditingkatkan dengan membasmi hama-hama sedangkan di sisi lain kita harus menjaga kelestarian lingkungan sekitar.
Pestisida dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan hama sasaran, yaitu Insektisida (pembasmi serangga), Fungitisida (pembasmi jamur), Herbitisida (pembasmi gulma), Bakterisida (pembasmi bakteri), Rodentisida (pembasmi tikus), Nematisida (pembasmi nematoda), Akarisida (pembasmi tungau), dan Moluskisida (pembasmi siput).

Pestisida yang paling umum digunakan petani adalah insektisida.

Efek Negatif Penggunaan Pestisida

Selain memiliki manfaat untuk meningkatkan hasil produksi, penggunaan pestisida juga dapat merugikan. Pestisida dapat merusak ekosistem karena membunuh komponen dalam ekosistem. Pestisida juga dapat meracuni penggunanya jika tidak digunakan dengan cara yang tepat. Kerusakan ekosistem akibat pestisida tidak hanya terjadi pada unsur biotik nya saja, tetapi juga unsur abiotik. Selain membunuh hama pestisida juga dapat mencemari tanah dan udara.